Mengenal Genre dalam Penulisan Fiksi


imagesGenresApa itu genre?

Jika Anda menulis sebuah cerita hanya untuk diri anda sendiri (seperti catatan harian), maka Anda tidak perlu mengerti atau meributkan tentang genre. Tetapi jika anda hendak menjual hasil tulisan Anda kepada pihak tertentu, maka Anda harus memahami apa yang dimaksud dengan Genre.

Genre berhubungan dengan pasar dari hasil tulisan Anda. Genre adalah perhatian tertentu di cerita yang diarahkan ke bidang spesifik tertentu.

Masing-masing penerbit, majalah, atau koran tempat anda melempar tulisan mempunyai tipe-tipe genre tersendiri. Namun secara garis besar genre dibagi menjadi: Petualangan Aksi (action-adventures), Kriminal, Fantasi, Horror, Misteri/Detektif, Roman (romaunce), Fiksi Sain, dan Inspirasi

Petualangan Aksi:
Melibatkan adu fisik, berkelahi, kekerasan dengan intimidasi , biasanya terjadi di tempat yang jauh dari perkotaan seperti hutang, tempat terlarang, tempat baru atau padang gurun.

Kriminal:
Sesuai dengan tulisannya. Tentu ini adalah masalah yang berhubungan dengan kejahatan. Seperti pembunuhan, penipuan, atau perampokan.

Fantasi:
Biasanya terjadi pada dunia yang dibuat oleh penulis sendiri. Atau memasukkan beberapa elemen fantasi pada dunia yang sebenarnya.

Horor:
Selalu berhubungan dengan dunia supranatural. Melibatkan arwah atau setan.

Misteri/Detektif:
Menceritakan sesuatu yang berhubungan penyelidikan untuk memecahkan masalah tersebut.

Roman:
Kalau genre ini sudah tidak perlu ditanya. Sebagian rak buku di toko buku penuh dengan genre yang melibatkan asmara dari dua pihak.

Fiksi Sains:
Melibatkan ilmu pengetahuan, baik yang benar-benar ada atau dianggap ada. Biasanya tempatnya di planet lain, atau dunia baru. Detil sangat diperhatikan di genre ini.

Inspirasi:
Biasanya melibatkan agama atau kepercayaan tertentu dalam menyelesaikan masalahnya.

Mengapa Memilih?
Sebenarnya bukanlah suatu keharusan. Anda bisa saja menulis dengan berbagai genre. Tetapi menulis adalah pekerjaan research. Anda membutuhkan belajar ini-itu untuk membuat sebuah tulisan. Sehingga mengkonsentrasikan pada satu bidang dahulu lebih mempermudah pekerjaan anda. Baru, setelah anda merasa piawai, anda dapat berpindah genre.

Alasan kedua. Menulis adalah sebuah keterampilan. Dan sebuah keterampilan harus terus diasah agar tajam selayaknya pisau. Semakin diasah semakin tajam. Kenapa begitu? Oke, sekarang mari kita lihat seseorang yang latihan beladiri, Karate misalnya. Kenapa mereka melatih sebuah pukulan atau jurus terus menerus? Itu karena latihan yang terus menerus akan membentuk sebuah gerak reflek, sebuah gerak otomatis tanpa dipikir terlebih dahulu. Dengan seringnya anda menulis suatu genre tertentu, maka lama-kelamaan gaya tulisan anda akan terbentuk secara tidak sengaja. Hal inilah yang membedakan penulis jagoan dengan penulis amatiran.

Alasan ketiga. Pemilihan genre akan membantu penerbit untuk mempercayai anda (tidak semua penerbit, sih). Jika anda terkenal dengan novel roman, maka ketika anda mengajukan draft novel roman, maka anda lebih mudah diterima dibandingkan jika anda mengganti genre menjadi horor. Sebagai contoh, orang tidak meragukan Abdullah Harahap sebagai jagoan horor, atau Agatha Christie di fiksi kriminal.

Lantas, harus memilih yang mana? Pilihlah yang anda sukai! Menulislah dengan gembira. Menulis dengan apa yang anda punya terlebih dahulu. Jika anda sering patah hati, atau ditimpa kemalangan oleh karena cinta, kenapa tidak anda menulis roman. Bagi saya tidak ada yang mampu mengalahkan orang yang berpengalaman. Tengoklah Marga T dengan cerita yang kental dengan kedokteran karena dia lulusan kedokteran. Tengoklah Pipiet Senja, yang karena menderita Thallasemia, maka cerita-ceritanya sungguh menyentuh. Nah, pikir apa lagi? Segera mulai dengan satu genre.

Jangan ragu untuk mengotak-atik genre setelah Anda mahir di satu genre. Anda dapat saja membuat roman campur cerita dektektif atau horor dicampur dengan dektektif. Ini bukan masalah salah atau benar. Apalagi jika pembaca anda menyukainya.

13 responses to “Mengenal Genre dalam Penulisan Fiksi

  1. Line untuk anak-anak itu yang fantasteen itu kah? Yang untuk 18 tahun kebawah ya?

    Suka

  2. Critanya, tokohnya memainkan game online, tetapi bukan masuk kedunia game tsb. Disana ia mulai belajar banyak pelajaran. Dan banyak sekali ketegangan didalamnya. Kalau critanya sperti ini, genre apa yg cocok? Dan bagaimana jika saya mengubah ceritanya ia masuk k dunia game? Apakah banyak penerbit yg menampung crita fantasi? Saya mempertimbangkan hal ini karna pendapat sebagian org penerbit indonesia jarang menampung genre fantasi. Trimaksih 😀

    Suka

  3. saya ingin bertanya, saya ingin membuat sebuah cerita yang berhubungan dengan dunia game online. tapi ini bukan fantasi karna setau saya fantasi itu adalah hal yang diluar kewajaran. sementara cerita saya ini berisikan tentang sebuah game online yang penuh tantangan untuk menyelesaikannya. kira2 genre dari cerita ini apa ya? apakah sains fiksi? trimakasih

    Suka

  4. terimakasih atas ilmu nya

    Suka

  5. saya merasa sangat terbantu untuk semakin mendalami dunia kepenulisan…..terimakasih….

    Suka

  6. Bagaimana dengan subgenre?

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.