Karakterisasi Tokoh Fiksi dengan Bentuk Wajah


Coba amati diri kita sendiri, apabila sedang berpapasan dengan seseorang. Apa kita menyadari bagian mana dari orang tersebut yang pasti kita lihat? Saya mengadakan riset kecil-kecilan dengan mengamati seseorang di Mall-mall. Saya tetapkan seseorang di pojok Mall untuk saya amati. Dia duduk pada sebuah Cafe dengan gelas di depannya. Setiap kali ada seseorang melintas di dekatnya, saya melihat ke arah mata orang tersebut. Kira-kira arah matanya ke arah mana.

Saya mengamati dengan cara demikian selama tiga hari berturut-turut dengan orang yang berbeda-beda. Hasilnya? Tidak jauh dari dugaan saya. Wajah. Bagian tubuh ini yang selalu dilihat orang. Pertanyaannya adalah mengapa? Kenapa bukan tangan? Kaki? Atau lengan?

Wajah menyimpan misteri. Lewat wajah seseorang bisa mengatakan cakep, cantik, ganteng atau nakal. Lewat wajah seseorang jika dapat mencoba menerka keadaan kejiwaan seseorang, apakah marah, sedih, takut atau ingin dimanja. Karena hal inilah, penguasaan detil wajah untuk berbagai keadaan sangat penting bagi para penulis cerita fiksi.

Sekarang marilah kita mengamati beberapa bagian dari wajah untuk keperluan penulisan cerita fiksi. Kita mulai dengan mengamati sketsa wajah-wajah berikut

Bersegi tiga

Bersegi Tiga

Berlian

Berlian

Bundar

Bundar

Hati

Hati

Oblong

Oblong

Oval

Oval

Persegi

Persegi

Persegi Panjang

Persegi Panjang

SegitigaTerbalik

Segitiga Terbalik

Dengan mengetahui bentuk-bentuk diatas, mari kita memanfaatkan pada penulisan sebuah cerita fiksi. Berikut ini ada beberapa contoh yang sering saya gunakan untuk menulis cerita.

Karakter Kuat
Saya sering menggunakan bentuk wajah persegi untuk menggambarkan seseorang yang kuat (baik cowok maupun cewek). Deskripsi saya tersebut bukan harga mati. Bisa saja anda memakai tipe wajah lain sebagai tipe wajah ‘orang kuat’, itu sah-sah saja. Yang penting disini adalah usaha kita dalam membentuk imajinasi pembaca. Dengan menggambarkan bentuk wajah, pembaca mulai mereka-reka tokoh tersebut dalam benak mereka.

Karakter Lembut
Kelembutan seseorang bisa saya rasakan pada orang berwajah oval. Biasanya saya menggunakan untuk peran protagonis, khususnya untuk tokoh-tokoh yang sangat menderita. Penambahan deskripsi pada mata untuk jenis wajah oval dapat memperkuat imajinasi pembaca akan kelembutan pribadinya.

Karakter Bijak
Untuk keperluan ini, saya menggunakan tipe bentuk wajah hati atau oblong.

Suatu trik yang menarik, beberapa penulis malah mengganti-ganti watak untuk orang yang sama. Misal, di bab pertama dijelaskan dengan bentuk wajah tertentu, dia digambarkan baik dan penuh penderitaan, tapi di tengah-tengah sampai akhir, dia berubah jadi tokoh antagonis. Penulis ini rupanya sengaja menipu agar pembaca tak waspada/tak mengira kalau akhirnya sang tokoh adalah antagonis.

Akhir kata, sebagai penutup. Berikut ini adalah contoh penggunaan bentuk wajah dalam sebuah tulisan:

Alan berhenti tepat di depan rumah bercat hijau. Ia berharap, pengalaman hari kemarin terjadi lagi. Setelah meletakkan sepeda disamping sebuah kursi kayu panjang dia menyembunyikan diri pada sebuah pohon flamboyan.

Nah itu dia. Sebentuk wajah bundar keluar dari pintu rumah. Rambut panjangnya berkibar-kibar bertalu-talu ditiup angin bulan Agustus. Alan seketika membeku, waktu turut menghayati rupa Amelia dalam kurun waktu tiga menit.

4 responses to “Karakterisasi Tokoh Fiksi dengan Bentuk Wajah

  1. thanks dah share.

    Suka

  2. wah thanks infony nih, jd menambah pengetahuan hehe

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.