Judul Buku: Naomi
Pengarang: Junichiro Tanizaki
Tahun terbit: 2012
Penerbit: Komodo Books
Tebal Halaman: 255
ISBN: 978-602-9137-23-1
Semula Joji Kawai hanya merasa kasihan pada Naomi. Dia ingin membesarkan dan memperhatikan Naomi, suatu hal yang tidak didapatkan Naomi di keluarganya. Namun cinta telah tumbuh sedikit demi sedikit dan menuntut pengorbanan besar di pihak Joji, sebab Naomi tidak hanya “berteman” dengan Joji
Joji Kawai adalah seorang sarjana listrik berusia 28 tahun. Pria terpandang di mata rekan sejawatnya. Hijrah dari Utsonomiya wilayah Tochiki ke Tokyo untuk bekerja. Sebagai seorang lajang yang tak berani menyentuh wanita, ia merasa kesepian. Kesepian membawanya sering mengunjungi Kafe Diamond. Disanalah ia bertemu gadis berusia 15 tahun. Orang-orang di Kafe memanggilnya Nao-Chan namun nama aslinya adalah Naomi, nama yang aneh bagi orang Jepang. Nama yang juga membuat Joji tertarik untuk mengenalnya lebih dalam.
Setelah mendengar penuturan dari Naomi, Joji mengambil kesimpulan bahwa orangtua Naomi tak memperhatikan Naomi. Mungkin karena orangtua Naomi membuka rumah bordil di daerah Asakusa, sehingga lebih suka mengurusi bisnis daripada mendidik anak-anaknya. Joji merasa iba dan menawarkan kepada Naomi untuk dirawat olehnya. Naomi setuju dan tinggal bersama Joji di rumah sewanya. Sejak saat itu Naomi menjalani les Bahasa Inggris dan piano.
Tanpa dapat dicegah, Joji mulai merasa mencintai Naomi. Ia pun selalu mencatat setiap pertumbuhan dan memotret gadis itu dari waktu ke waktu di bukunya. Joji tak perlu berlama-lama mendapat restu dari orangtua Naomi dan orangtuanya sendiri untuk menikahi Naomi dan jadilah mereka sekarang sepasang suami-istri.
Joji Kawai tak menyadari bahwa ada sesuatu hal yang dilakukan Naomi di belakangnya. Diam-diam, disaat Joji berada di kantor, Naomi menjalani hubungan dengan banyak pria, mulai dari Hamada, Kumagai, Seki dan Nakamura. Suatu saat Joji harus pulang dari kantor lebih sore dari biasanya. Saat itulah dia heran ketika mendapati rumah dalam keadaan kosong. Dari pemilik rumah-lah ia mendapat cerita bahwa Naomi sering pergi dengan berganti-ganti lelaki. Joji menginterogasi Hamada dan dari mulutnya meluncurlah kisah-kisah petualangan Naomi dengan laki-laki.
Joji marah dan mengusir Naomi dari rumah. Namun setelah Naomi pergi ia malah menyesal sehingga berusaha mendapatkan Naomi kembali. Segera ia menghubungi Hamada untuk meminta bantuannya. Namun kabar yang dibawa Hamada tidak menggembirakan. Hamada menceritakan bahwa Naomi saat ini telah berganti-ganti lelaki dengan lelaki barat. Dengan kekecewaannya, Joji akhirnya berusaha merelakan kepergian Naomi dan tak berharap Naomi kembali padanya.
Joji salah dengan ketetapan hatinya untuk melupakan Naomi. Peristiwa-peristiwa selanjutnya membuktikan kalau dia lemah menghadapi Naomi. Suatu malam Naomi kembali ke Omori, rumah Joji. Alasan kedatangannya adalah mengambil sisa-sisa barang-barangnya yang belum selesai ia kemas saat Joji Kawai mengusirnya. Joji mempersilahkan Naomi untuk mengambilnya dan menyarankan besok untuk membawan kendaraan truck besar untuk mengambil semua sisa barangnya. Naomi tak pernah menurutinya, justru ia malah tiap malam datang ke rumah Joji dengan alasan mengambil sisa barang. Rupanya ini adalah taktik Naomi untuk memikat Joji kembali dan berhasil. Sejak saat itu Joji menuruti setiap kemauan Naomi untuk menuruti gaya hidup mewahnya.
Kalau anda sudah membaca Lolita karya Vladimir Nabokov, anda pasti menebak bawah novel ini seperti Lolita? Saya rasa jawabannya bisa ya bisa tidak. Anda tidak salah jika aroma daun muda ada di novel ini sama seperti di Lolita, akan tetapi cara penggambarannya berbeda. Umur Naomi 15 tahun sedangkan Lolita alias Dolores Haze adalah 12 tahun. Pada Lolita, adegan tak senonohnya cenderung terangan-terangan meski tidak detil, tetapi di novel ini tidak ada sama sekali. Kedetilan dalam narasi Lolita juga tak dapat ditandingi oleh Junichiro Tanizaki, apalagi ketebalan novelnya. Jika pada Lolita yang marah dan tak enak hati adalah wanita, maka di Naomi, yang merasa turun derajatnya adalah lelaki. Tokoh Joji Kawai sangat takluk dan diinjak-injak oleh tokoh Naomi bahkan di akhir cerita digambarkan Joji dan Naomi tidur di kamar berbeda, jika Joji akan ke kamar Naomi, dia harus meminta ijin terlebih dahulu.
Sudut pandang Lolita dan Naomi sama-sama Akuan sertaan (POV 1 dengan narator sebagai tokoh) tetapi dengan watak tokoh sampingan berbeda. Lolita digambarkan sebagai obyek penderita. Di akhir cerita nasib Lolita masih mengambang. Naomi berkarakter lebih kuat dari Joji bahkan perkembangan karakternya makin menguat sampai akhir cerita, sedangkan Joji semakin lemah. Beda Joji beda Humbert. Tokoh sentral dalam Lolita ini digambarkan tetap kuat bahkan sampai membunuh orang yang menculik Lolita darinya di akhir cerita.
Setting cerita terjadi di Jepang. Tetapi aroma Jepang dalam cerita kurang kuat. Diluar kimono Naomi dan Sake yang diminumnya ketika mabuk, tak ada aroma Jepang sama sekali. Apakah mungkin karena pengaruh ekstrinsik dari pengarang? Seperti ditulis di awal buku, diceritakan kalau Junichiro Tanizaki adalah pengagum budaya barat. Bahkan dia ingin sekali tinggal di lingkungan orang Barat. Atau mungkin karena pengaruh suasana Jepang saat itu? Saat novel ini dibuat di tahun 1924, gaya Barat agaknya populer di kalangan orang Jepang. Namun saya pribadi berkesimpulan, kalau unsur Jepang tidak dominan karena novel ini memang menggambarkan dobrakan tradisi Barat melawan Jepang. Budaya Barat diwakili oleh Naomi, sementara Jepang oleh Joji sendiri.
Sebagai novel dengan pengarang orang Asia, novel ini cukup apik buat disimak. Meskipun Junichiro Tanizaki sering membuat cerita-cerita berbau erotis dan seks, tetapi Naomi jauh dari kesan tersebut. Banyak orang membandingkannya dengan Lolita, namun menurut saya Naomi lebih santun. Mungkin karena pengarangnya bukan bule? Bagi para pendukung superioritas cowok, jangan baca novel ini, anda pasti mau merobek-robek novelnya karena untuk ukuran cowok, Joji Kawai lebay banget. Tapi saya tak menyalahkan Joji. Kalau sudah jatuh cinta, mengemis di hadapan cewek pasti dilakukan cowok manapun. Bagi para cewek, novel ini adalah oase segar setelah membaca penjajahan wanita pada Lolita-nya Vladimir Nabokov.
Suka baca reviewnya. Penilaian dan pemaparannya top banget. Jadi penasaran sama bukunya. Itu buku terjemahan bukan ya.
Buku tahun 1924 berarti sekelas bukunya NH dini ya
SukaSuka
Terima kasih atas kunjungannya Mbak Ika Koentjoro. Novel ini memang terjemahan dari bahasa Jepang. Junichiro tidak seangkatan dengan NH Dini. NH Dini lahir tahun 1936. Junichiro lahir 1886. Tahun 1924 adalah tahun diterbitkannya novel ini untuk pertama kali di Jepang
SukaSuka
Oh, novel jadul banget ya
SukaSuka
Lebih jadul The Tale Of Genji, Mbak π
SukaSuka
Akhirnya aku beli ni buku mas.
SukaSuka
Wah seneng Mbak ndengernya. Jangan lupa kalau udah diresensi sama Mbak saya diberitahu, seneng ada temen buat tukar pendapat
SukaSuka
Saya ga jago ngeresensi. Jadi malu nih. Btw, senang saya menemukan blog ini. Bisa banyak belajar. Oya, mas Oci suka nulis novel juga kah?
SukaSuka
Kalau takut dengan kata resensi, ganti aja dengan kata “Komentar Buku”. Tiap orang pasti punya taste yang beda tentang sebuah novel dan Mbak pasti punya. Iya, saya suka ngarang novel, Mbak.
SukaSuka
Pantes artikelnya top banget. Pas banget dengan kebutuhan saya.
Saya punya impian suatu saat bisa nulis buku. Tapi entah kapan *pesimisdotcom*
SukaSuka
Langkah pertama buat sukses itu “Jangan Pesimis” coba saja dulu. Kalau mau step by step Mbak bisa coba terbitan on demand di nulisbuku.com. Terus jadikan pengalaman di nulisbuku.com sebagai biodata sewaktu mengirim ke penerbit besar. Ayo Mbak menulis! Ditolak masalah nanti. Kan lebih baik capek karena menulis daripada capek berangan-angan, entar timbul jerawat, lho! π
SukaSuka
Sebenernya udah usaha sih. Ikutan group semacam MFF sama Berani Cerita. Tapi yaitu td minder duluan. Yo wis saya tak belajar banyak di mari. Kali aja mas oci bisa jadi temen sharing saya π
SukaSuka
Pernah sempet nimbang2 mau beli gak ya ini buku.. ragu2 gitu.. hmm cukup menarik ternyata π
SukaSuka
Benar Bu Seno. Lain kok sama Lolita. Di Naomi bakalan pembaca wanita yang bersorak-sorak. π
SukaSuka